Tuesday, March 16, 2021

Tawakal Ulama Salafus Sholihin

Tawakal  Ulama Salafus Sholihin

 



Abu Mu thy Balkhy berkata kepada Hatim Al ‘Ashom : 

“Betulkah engkau berjalan tanpa bekal di hutan ini hanya semata-mata bertawakkal?

 

Jawabnya : “Tidak, aku bepergian jauh pasti berbekal.”

 

“Lalu apa bekalnya?” Tanya beliau kembali

 

Jawabnya : “Empat perkara bekalku, yaitu :

l. Aku yakin bahwa dunia seisinya adalah milik Allah SWT.

2. Semua makhluq adalah hambaNya.

3. Segala usaha/bekerja, adalah semata hanya faktor penyebab saja, sedangkan rizqi ada di tangan Tuhan.

4. Dan aku yakin bahwa: “KetentuanNya pasti berlaku bagi semua makhluq.  

 

Kata Abu Mu 'thy : “Itulah bekal yang paling baik, karena bekalmu Itu sanggup menempuh perjalanan yang sangat jauh (akhirat), maka tiada artinya jika hanya perjalanan diatas bumi (dunia).

 

 

Perbedaan antara tawakkal dan yaqin, yaitu : “Yaqin, benar-benar percaya kepada Allah dengan segala amal yang menyampaikannya ke akhirat. Sedangkan tawakkal , benar benar percaya kepada Allah, dalam segala urusan dunia”

 

Tawakkal terbagi menjadi dua, yaitu :

1. Tawakkal tentang rizqi, maka tidak boleh gelisah, prihatin didalam- nya

 

2. Tawakkal tentang pahala amal, harus percaya dan tenang pada janji Allah, dan khawatir terhadap amalnya, apakah diterima atau tidak, kau belum tahu persis duduk masalahnya.

 

 

Wasiat terakhir Luqman Hakim kepada putranya, yaitu : “Hai putraku, hingga saat ini sudah banyaklah pesanku kepadamu, dan sekarang pesan Bapak 6 perkara, yang mengandung ilmu orang-orang dahulu hingga manusia terakhir, yaitu :

 

1 Jangan terlalu sibuk urusan duniawi (harta), kecuali sekedar mencukupi keperluan sisa umurmu didunia.

 

2 Sembahlah Tuhanmu menurut hajatmu kepada-Nya.

 

3 Beramallah untuk akhirat sesuai dengan keinginanmu untuk bermukim disana.

 

4 Berdaya upayalah membebaskan dirimu dari api neraka, selama engkau meragukan keselamatanmu (bebas dan api neraka).

 

5.Imbangkanlah keberanianmu berbuat maksiat dengan kekuatan kesabaranmu menghadapi (menanggung) siksa Allah.

 

6.Carilah tempat yang tidak dilihat oleh Allah dan MalaikatNya, jika engkau akan berbuat maksiat kepada-Nya.

 

 

Dari Ibnu Abbas r.a. Nabi SAW bersabda :

 

 “Orang yang menghendaki jadi manusia terkuat. berserahlah kepada Allah, dan yang menghendaki jadi manusia paling mulia, bertakwalah kepadaNya, dan yang menghendaki jadi paling kaya, mantapkanlah atas jaminan Allah melebihi (kekayaan) yang telah dipegangnya (harta yang telah ada).

 

Nabi Daud As pernah memberikan nasehat kepada putranya, Sulaiman sebagai berikut : “Hai putraku, bukti bahwa scorang bertaqwa ada tiga, yaitu :

 

1 Bertawakkal secara baik, dalam menempuh sesuatu yang belum tercapai.

2. Teguh hati terhadap apa yang telah terlaksana (terjadi pada dirinya).

3. Sabar dengan lepasnya sesuatu yang telah diraih (dipegang) tanganmu.


Blog ini dibuat untuk amankan file-file ringkasan bermanfaat tentang agama dan lainya,tersimpan diflasdisk saya yang mungil nan usang umurnya,guna dapat dibaca kembali agar diri ini teringat pelajaran yang terlupa baik sengaja maupun tidak.Perjalanan manusia tidak sama,begitu pula backgroundnya,ada manusia dari balita,remaja,dewasa,muda dan tua slalu beruntung diikuti hidup serba cukup,sehingga apa yang diharapkan ortunya maupun dirinya sendiri mudah tergapai, pun ada pula manusia sebaliknya.Begitulah kuasa Allah SWT membagi manusia agar kita dapat mengambil hikmah,slalu bersyukur,ikhlas ,taat dan taqwa serta usah ada terlintas putus asa.Tiap insan Khalifah bagi dirinya memerangi bala tentara Iblis,yaitu setan gemar menggoda,bertujuan agar kita buta mata dan hati sehingga menabrak aturan main yang diridloi-Nya.Dibalik pelik detak kemiskinan slalu terselip jalan menggapai bintang.Semoga informasi yang saudara seagama harapkan tersedia disini.Terima Kaseh.