Kata Nabi ,’Allah
berkata”
Hai
hamba hamba-Ku, kalian pasti berbuat dosa, kecuali orang orang yang Aku ampuni.
Maka mohon ampunan kepada-Ku, tentu Aku mengampunimu. Barangsiapa sadar bahwa Aku
akan memberikan ampunan kepadanya sekalipun dosa yang dilakukan tak terhitung.”
(Hr.Tirmidzi
dan Ibnu Majah dari abu Dzar)
Seorang
mukmin apabila melakukan perbuatan dosa ,maka akan menjadi titik hitam didalam
hati. Apabila ia bertaubat ,titik hitam itu hilang.Dan bila banyak
beristighfar,hatinya akan menjadi bersih. Semakin banyak beristighfar,semakin
berkilau pula hatinya.
(HR.Tirmidzi,Ibnu
Majah,Ibnu Hibban dari Abi Hurairah)
Dan juga hadits Nabi S.A.W. yang artinya :
“Dari Asma’
bin Hakam r.a. berkata : Saya mendengar Ali berkata :
“Sesungguhnya saya
dahulu adalah orang yang bila mendengar Hadits dari Rasulullah S.A.W, Allah
memberikan manfaat kepadaku sejauh yang dikehendaki-Nya. Apabila seseorang dari
shahabatnya meriwayatkan kepadaku suatu Hadits aku minta ia bersumpah. Jika ia
mau bersumpah untukku, aku benarkan. Sesungguhnya Abu Bakar pernah meriwayatkan
Hadits kepadaku dan Abu Bakar adalah orang yang jujur, bahwa ia pernah
mendengar Rasulullah S.A.W. bersabda :
“Setiap orang mu'min yang melakukan suatu
dosa, kemudian ia berwudhu dengan sempurna, lalu berdiri dan mengerjakan
shalat, kemudian ia memohon ampun kepada Allah, niscaya Allah akan
mengampuninya”.
Katanya :
“Beliau kemudian membaca ayat (di bawah) ini :
“WA
MAN YA’MAL SUU-AN UN YAZHLIM NAFSAHUU TSUMMA YASTAGHFIR-LLAAHA YAJIDIL-LAAHA
GHAFUURAN RAHIIMAA”
(Barangsiapa yang bertaubat dosa
atau menzhalimi dirinya sendiri, kemudian memohon ampun kepada Allah, niscaya
ia mendapat ampunan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. )
(HR. Imam
Abu Dawud, Tarmidzi, Ibnu Majah, Ahmad dan Imam Thayalisi).
-Bilangan rakaat shalat sunnat Taubat itu adalah sedikitnya dua rakaat
dan sebanyak-banyaknya enam rakaat.
-Cara mengerjakannya
adalah sama dengan shalat-shalat sunnat lainnya, hanya saja niatnya yang berbeda.
“Ushalli
sunnatat taubati rak'ataini lillaahi ta'aalaa”.
(Saya berniat shalat sunnat Taubat dua rakaat
karena Allah. )
Setelah selesai mengerjakan shalat sunnat Taubat baca istighfar berikut:
1. Astaghfirullaahal’adhiim 3x
2.Subhanaka zhalamtu
nafsi wa’amiltu su-an fagfirli fa innahu la yagfirudz dzunuba illa anta 3x
(Maha Suci
Engkau,ya Allah. aku telah menganiaya diriku sendiri dan telah melakukan
kejahatan,maka ampunilah dosaku, sebab tidak ada yang dapat mengampuni selain
Engkau.)
2. Astaghfirullaahal
‘azhiim. Al ladzii laa ilaaha illaa huwal hayyu qayyuumu wa atuubu ilaih.
Taubata’abdin zhaalimin laa yamliku linafsihi dharraw walaa naf'an walaa mautan
walaa hayaatan walaa nusyuuran. 3x
(Saya memohon ampun kepada Allah Yang
Maha Agung, tiada Tuhan yang patut disembah melainkan hanya Dia Yang Maha Hidup
lagi Berdiri Sendiri. Saya bertaubat kepada-Nya, sebagai taubatnya seorang
hamba yang banyak berdosa, yang tidak mempunyai daya upaya untuk berbuat
sengsara atau berbuat bermanfaat, untuk hidup atau mati maupun bangkit(dari
kubur)nanti.)
4. Astaghfirullaah
1000x
Doa Sholat tobat.
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang. Wahai Tuhanku, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada
Tuhan yang patut disembah melainkan hanya Engkau, yang telah menciptakan aku,
dan aku adalah hamba-Mu. Dan akupun dalam ketentuan serta janjiMu sedapat
mungkin dapat aku lakukan. Aku mohon perlindungan kepada-Mu dari segala
kejahatan yang telah Engkau ciptakan, aku mengikuti nikmat-Mu yang telah Engkau
berikan kepadaku, dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu berilah.pengampunan
kepadaku karena tidak ada yang dapat memberi pengampunan, kecuali hanya Engkau.
Aku mohon perlindungan dari kejahatan apa yang kulakukan”.
“Ya Allah, ampunilah kesalahan, kebodohan dan keterlaluanku dalam segala urusan serta hal-hal yang Engkau lebih mengetahui daripada aku.Ya Allah, ampunilah keterlenaan, kemalasan, kesalahan dan kesengajaanku serta seluruh kekeliruan yang ada pada diriku.Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku terdahulu dan yang akan datang, yang tersembunyi dan yang terang-terangan serta yang Engkau lebih mengetahui daripada aku.Engkaulah Yang Maha Pendahulu dan Yang Maha Terakhir. Dan Engkau atas segala sesuatu Maha Kuasa.”
(HR.
Bukhari dan Muslim dari Abu Musa Al-Asy'ari).
(HR.
Bukhari dari Syadad bin Aus).
