Bahwasanya tatkala Adam
alaihissalaam telah diciptakan Allah Ta'ala, Beliau lalu memandang ke langit
dan ke bumi, maka Beliau tidak melihat seorang pun dari jenisnya untuk ia
jadikan teman dalam kesunyian. Sebagaimana dikatakan: Burung terbang bersama jenisnya, maka ia pun merasa
sunyi dan rindu kepada jenisnya.
Pada waktu itu Beliau sedang duduk,
tiba-tiba datang rasa kantuk yang sangat sehingga Beliau tertidur. Ketika Adam
di antara sadar dan tidak itu, Allah memerintahkan kepada malaikat Jibril agar
mengeluarkan tulang rusuk kirinya, sedangkan Adam tidak merasakan sakit sama
sekali. Kemudian Allah menciptakan dari tulang rusuk kiri Adam itu seorang
wanita, diberi nama Hawa'.
Semua keelokan, kecantikan,
kebagusan dan keindahan yang ada hingga hari Kiamat diletakkan Allah pada diri
Hawa' itu. Dan semua kesucian dan budi pekerti baik juga diletakkan pada Siti
Hawa.' Sedangkan kerinduan, keasyikan, kecintaan dan kasih sayang diletakkan di
dalam hati Adam, sehingga Siti Hawa' menjadi seorang wanita yang paling cantik
di seluruh langit dan bumi, sedang Adam menjadi seorang pria yang paling
mencinta di seluruh langit dan bumi.
Kemudian Allah memakaikan kepada
Siti Hawa tujuh puluh macam perhiasan Surga, dan diberinya pula sebuah mahkota,
lalu didudukkan di atas singgasana emas. Setelah itu Allah membangunkan Adam
dari tidurnya seraya memperlihatkan Siti Hawa ke padanya.
Adam alaihissalaam menyapa: Siapakah
engkau dan kepunyaan Siapakah dirimu?
Siti Hawa menjawab: Aku
diciptakan Allah untuk dirimu!
Mari ke sini! Kata
Adam alaihissalaam.
Dijawab Siti Hawa: Tetapi
engkaulah yang kemari!
Adam lalu berdiri dan pergi menemui Siti Hawa. Sejak itulah
menjadi tradisi bagi ummat manusia sebagai keturunan Adam, pihak laki-laki
mendatangi wanita.
Ketika Adam telah dekat dengan Siti
Hawa, Beliau mengulurkan tangannya untuk memegang Siti Hawa, tiba-tiba
terdengar suara: Wahai Adam, tahan! sebab pergaulanmu dengan Hawa tidak
dihalalkan kecuali dengan mahar dan nikah.
Kemudian Allah Ta'ala memerintahkan
kepada seluruh penghuni Surga supaya menghias dan mengatur Surga dengan seindah-indahnya.
Setelah itu Ia memerintahkan kepada semua malaikat di langit agar berkumpul di
bawah pohon Thuubaa. Semua malaikat pun berkumpullah di sana.
Lalu Allah membacakan khutbah sendiri, kata-Nya:
Al Hamdu adalah pujian-Ku, dan keagungan adalah sarung-Ku, dan kesombongan adalah selendang-Ku, seluruh makhluk adalah hamba-hamba-Ku, Aku menjadikan malaikat-malaikat dan penghuni langit-Ku sebagai saksi, Aku kawinkan Hawa dengan Adam dengan mas kawin dan tasbih serta tahlil atas-Ku!
Kemudian pelayan-pelayan Surga dan
para malaikat menaburkan mutiara dan mira delima, lalu Siti Hawa mereka
serahkan kepada Adam alaihissalaam. Siti Hawa meminta mas kawinnya kepada Adam.
Maka Adam berkata: Ilaahii,
apakah yang harus aku berikan kepadanya? emas, perak atau permata?
Allah menjawab: Bukan!
Adam kembali bertanya: Apakah
aku harus puasa, shalat atau mengucapkan tasbih untuk-Mu?
Jawab: Bukan.
Tanya: Ilaahii,
apakah yang harus kulakukan?
Allah menjawab: Mas
kawin Siti Hawa adalah supaya engkau baca shalawat sepuluh kali untuk Nabi dan
Shofi-Ku Muhammad penghulu seluruh rasul.
(Renungan ):
Allah Ta'ala berkata kepada Adam
alaihissalaam: Berilah shalawat kepada Muhammad supaya Aku halalkan
Hawa bagimu. Dan kepada ummat Muhammad Allah mengatakan:
Berilah
Shalawat dan salam untuknya ! Berilah shalawat kepada Muhammad agar Aku
haramkan Neraka bagi kalian dan berilah salam kepadanya, agar Aku halalkan
Surga untuk kalian.
